Blogger Widgets

Wednesday, 14 January 2015

budidaya kroto

selamat sore sobat semua :) apa kabar semua
masih bersama saya di blog yang acak"an ini :D
  yang akan membahas :lol: tentang budidaya kroto
mungki para sahabat sudah tidak sabar ya, moggo kalo begitu di baca


Salam kroto. Apakah ternak kroto tanpa ratu bisa ? Karena banyak yang belum tahu bahwa tanpa adanya ratu nantinya tidak akan bertelur alias nangkar semut doank. Ayo siapa yang sudah mencoba ternak kroto tanpa menggunakan ratu? bagaimana hasilnya apakah bisa menghasilkan telur. Saya yakin dengan kesabaran dan ketekunan pasti di jamin ada telurnya.
Uji coba tidak perlu harus banyak. Cukup beberapa saja untuk membuktikan bahwa yang saya tulis benar adanya. Jika sobat flodesta menanyakan kepada mas bro tentu akan saya jawab BISA. Masalah hasil telur atau larvanya banyak dan sedikit mas bro tidak bisa menjamin tetapi bisa di simpulkan sangat bisa sekali. Yo kuwi sampeyan kudu sabar.

Dulu flodesta pernah mencoba bereksperimen dengan berbagai media dan cara. Pokoknya semua di coba deh..Dengan media nampan adalah cara yang paling jitu untuk membuktikan apakah bisa menghasilkan telur lagi. Mengapa mas bro menggunakan media tersebut karena saya tidak ingin di toples ada penambahan dan pengurangan telur atau larva kroto masuk dari toples lain.
Percobaan pertama tentu belum bisa sebagai acuan apakah bisa terbukti. Sekarang ini mas bro sudah melakukan pengujian tahap kedua. Waktu yang di perlukan memang tidak sebentar kira kira sudah berjalan setengah tahun. hemmm swine puolll mas?. Orak opo seng penting ilmu dari flodesta bisa bermanfaat bagi saudara semua. woke.
Tidak beda jauh dengan menggunakan media rak kroto  dengan beberapa toples yang tidak ada ratunya. Silahkan di amati dan di cermati seksama. Masalah sering di lihat berkali kali tidak masalah karena masih dalah proses percobaan (njajal coy..). Semua itu memang membutuhkan waktu. Tidak bisa sekaligus kita menyimpulkan bahwa semut yang kita ternak sudah ada telurnya, apalagi masih hitungan minggu. Karena sarang alam yang kita pindah telurnya belum jadi kroto semua.
Saya ambil contoh di alam, pohon yang ada sarangnya biasanya terdapat ratu semut rangrang hanya satu atau dua. Tapi selama ini belum mengalami sampai satu pohon ada dua ratu bahkan tidak ada. Jangan salah lihat yang banyak itu adalah calon ratu (sayap) sering kita di dapat. Dialam tersebut calon ratu tidak semua akan jadi ratu semua masih ada seleksi alam. Mungkin hanya beberapa yang jadi ratu kroto. Percaya gak percaya buktike dewe. Jangan baca doank harus di praktekan. Nih bro bisa juga di lihat perbedaan ratu semut rangrang dan calon ratu

Belakangan ini, banyak yang berpendapat bahwa budidaya semut rangrang tanpa ratu tidak dapat menghasilkan. Banyak yang menganggap yang dapat bertelur dan menghasilkan kroto adalah ratu saja. Kami akan menerangkan anggota-anggota koloni semut rangrang berdasarkan riset kami. 

Ratu : pemimpin koloni, menghasilkan telur kroto

Calon ratu : bakalan ratu, tidak menghasilkan telur kroto

Semut pekerja: Bertugas mencari makanan, menghasilkan telur kroto

Semut prajurit: bertugas menjaga sarang, menghasilkan telur kroto

Semut perawat kroto/mandul : bertugas merawat kroto, tidak menghasilkan telur kroto

Jadi, keterangan di atas menyatakan tidak hanya ratu saja yang dapat menghasilkan kroto, tetapi semut pekerja dan semut prajurit juga bisa menghasilkan kroto. Perbedaannya adalah memang ratu adalah penyumbang terbesar dalam produksi kroto, semut pekerja dan prajurit kesannya hanya membantu menambah hasil produksi kroto. Kami sudah mencoba membudidaya semut rangrang tanpa ratu dan hasilnya lumayan. Syarat utama untuk budidaya semut rangrang tanpa ratu adalah mempunyai banyak semut pekerja dan pengawal, disamping itu ketersediaan makanannya juga harus terjamin dan wajib mengandung protein tinggi. 

Hasil yang kami dapatkan untuk budidaya ini adalah dapat menghasilkan 2 sampai 3 sendok/ satu minggu untuk ukuran toples bekas kue.

Jika kita hitung hasilnya : contoh toples kita hanya mengahasilkan 2 sendok/minggu.

2 sendok x 4 minggu = 8 sendok

Harga eceran di tampat kami adalah Rp 2000,00/sendok. 

Jadi hasil yang didapatkan adalah : 

8 sendok x Rp 2000,00 = Rp 16.000,00/satu toples/satu minggu

Jadi jika anda mempunyai contoh 50 toples saja atau lebih, bisa anda bayangkan hasilnya. Lumayan bukan ?????

Jadi bila ada pernyataan budidaya tanpa ratu itu tidak dapat menghasilkan, itu tidak dibenarkan.

- See more at: http://semutkrototemanggung.blogspot.com/2013/06/budidaya-semut-kroto-tanpa-ratu.html#sthash.AQEbcYfv.dpuf

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.